Cara bedong bayi

Bedong bayi - Moms tentu pernah ya melihat bayi dibedong? Bedong sebenarnya kebiasaan nenek moyang kita. Tujuannya agar bayi tetap merasa hangat seperti ketika masih berada di dalam rahim ibu. Hanya saja moms perlu perhatikan jangan terlalu ketat ketika memakaikan bedong pada bayi Anda sampai bayi sulit bernafas. Bayi yang dipakaikan bedong biasanya lebih tenang, tidak mudah rewel dan biasanya bisa tidur lebih lama terutama pada bayi yang baru lahir karena akan merasa selalu dalam pelukan ibunya. Selain itu, bedong juga berfungsi mencegah si kecil mencakar-cakar wajahnya sendiri atau menghisap jari-jarinya. Untuk bayi yang tidak suka dibedong, moms cukup menyesuaikan dengan mengikat bedong tidak terlalu kuat atau dengan mengeluarkan tangan si kecil atau hanya membedong bayi dari dada ke bawah.Selain dari beberapa fungsi tersebut diatas, banyak ibu yang berpendapat bahwa bedong  bayi  juga berfungsi untuk meluruskan bentuk kaki bayi. Seringkali orangtua merasa khawatir melihat kaki bayinya yang melengkung membentuk huruf “O”. Mereka takut bentuk kaki menyerupai huruf O tersebut akan terbawa hingga dewasa sehingga bayi harus dipakaikan bedong sesering mungkin. Lalu bagaimana cara yang benar untuk memakaikan bedong pada bayi? Silahkan simak tips berikut ...

Cara bedong bayi yang benar - Kunci untuk bisa membedong bayi dengan benar adalah dengan banyak berlatih.  Jangan takut untuk memgang si kecil ya moms meskipun dia terlihat begitu rapuh. Yakinlah dia tidak serapuh kelihatannya. Yang perlu Moms persiapkan adalah  kain lebar yang lembut. Lebih baik bila dari bahan katun karena akan nyaman untuk si kecil. Selanjutnya lakukan hal-hal berikut step by step :
  1. Pertama letakkan kain tersebut secara diagonal pada alas yang datar.
  2. Lipat bagian puncaknya beberapa centimeter.
  3. Letakkan kepala bayi pada bagian yang terlipat itu.
  4. Bawa tangan kanan bayi ke samping tubuhnya. Kemudian tarik kain yang berada di samping kanan melewati badan bayi menuju ke arah kiri. Pastikan kain berada di bawah dagu bayi. Selipkan ujung kain ke bagian baawah tubuhnya.
  5. Lipat bagian bawah kain menuju ke arah dada. Selipkan pada lipatan kain bagian kanan.
  6. Kemudian bawa sisi kiri kain ke arah kanan, melewati tubuhnya. Dan selipkan di bawah tubuhnya.
  7. Jika bayi tidak suka dibedong, lakukan hal-hal tersebut diatas dengan lengan bayi dikeluarkan. Moms cukup melakukannya sebatas dada, dibawah lipatan lengannya. Jika moms masih bingung bagaimana cara membedong bayi silahkan lihat ilustrasi dibawah ini.
Cara bedong bayi

Lalu sampai kapan bayi perlu dibedong?

Pada umumnya bedong pada bayi hanya sampai umur beberapa minggu saja sekitar 1-3 minggu, hanya sedikit orang tua yang membedong bayinya hingga umur 1 bulan. Tapi mengapa demikian? Mengapa bayi hanya dibedong sampai umur kurang dari 1 bulan? Berikut jawabannya :

Pertama -  Bayi berumur diatas 1 bulan sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan tidak memerlukan kehangatan. Justru apabila Anda membedong si kecil maka dia bisa-bisa kepanasan. 

Kedua - Bayi berumur 2 bulan mulai aktif, sehingga dengan membedongnya maka akan membatasi gerak bayi.  

Ketiga - Beberapa bayi lebih suka tidur dalam posisi tengkurap pada usia 2-5 bulan, dengan membedongnya justru akan membuat bayi beresiko terkena sindrom SIDS yaitu sindrom kematian mendadak pada bayi. Hal ini disebabkan karena bayi terbelit oleh kain bedongnya sendiri, atau jika bayi tidur dalam posisi tengkurap, tangannya yang dibedong tidak akan bisa mengangkat tubuhnya jika hidung dan mulutnya tertutup bantal atau kasur. Oleh karena itu sebaiknya moms tidak perlu lagi membedong bayi moms jika usianya sudah diatas 1 bulan. Demikian artikel cara bedong bayi. semoga bermanfaat. Baca juga artikel sebelumnya perawatan bayi baru lahir.